Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Herman Suhadi (Kemeja Batik) saat kunjungi RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka. (Ist) Tepat di hari ke-24 menjabat Ketua DPRD Bangka Belitung pada Rabu siang (24/02) Herman Suhadi kunjungi RSUD Dr.(H.C) Ir.Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ikut mendampingi Dedy Apriandy selaku Kabag.Fasilitasi dan Penganggaran DPRD. Disambut langsung oleh Direktur RSUD, dr.Armayeni bersama pejabat esselon, membuka kunjungan Herman menanyakan sejauh mana penanganan Covid-19 di Bangka Membuka kunjungannya, Herman mengatakan, DPRD Babel akan selalu mendukung anggaran untuk bidang kesehatan, terlebih rumah sakit yang sudah jelas sasarannya yakni melayani masyarakat. Selanjutnya dirinya menanyakan, sejauh mana penanganan COVID-19 di Bangka Belitung.
“Saya sangat berharap, kita bisa bersinergi bersama antara legislatif dan eksekutif serta menjadikan RSUD ini sebagai salah satu icon Babel,” ungkap Herman. Disampaikan Armayani, RS Karantina untuk pembangunan fisik sudah selesai. Fasilitas seperti tempat tidur dan lainnya mulai dilengkapi. Sehingga ke depan diharapkan pasien COVID-19 dapat ditangani sebaik mungkin. Ditambahkannya bahwa, tahun 2021 rumah sakit mendapatkan bantuan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 21 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan instalasi air limbah, pembangunan rawat inap, pembangunan ruang operasi jantung, serta pengadaan untuk alat kesehatan.
Dari dana SMI, didapat kucuran anggaran sebesar Rp 90,4 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk ruang instalasi radioterapi fisik yang mengantongi izin dari BAPETEN, kamar jenazah, pengadaan alat radioterapi dan pengadaan alat kesehatan penunjang. Ketua DPRD Babel mengapresiasi perkembangan pembangunan RSUD Provinsi, terlebih sudah diterapkan menjadi BLUD yang pastinya dapat memberikan PAD bagi Bangka Belitung. “Saya sangat berharap, kita bisa bersinergi bersama antara legislatif & eksekutif menjadikan RSUD ini sebagai salah satu icon Babel, karena hingga sekarang kita belum mempunyai itu”, ungkap Herman menutup kunjungannya.