BANGKA SELATAN,LEPAR,KBRINA.COM – Kegiatan penambangan timah ilegal di wilayah Pemurai, Desa Kumbung, Kecamatan Lepar yang menghancurkan ratusan hektare pohon mangrove ahkirnya terkuak.
Hen (40) warga Desa Tanjung Sangkar yang disebut sebut melakukan penambangan timah secara ilegal membenarkan dirinya lah yang melakukannya.
Tidak hanya itu, Hen juga mengaku timah miliknya ia kirim ke Jutew yang merupakan kolektor ternama di Desa Penutuk, Kecamatan Lepar, Basel.
“Nomor satu, kalau masalah koordinasi aparat saya tidak tau, untuk nomor dua itu benar saya mengirim dan penampung timahnya ke Jutew,”ujarnya
Cabang mencabang, Jutew yang di sebut Hen Koordinator tambang timah ilegal. Juga di konfirmasi namun sayang Jutew tidak menjawab dan memilih bungkam.
Hasil dari Liputan Khusus (Lipsus) Awak media ternyata tidak putus ke Jutew, di belakang Jutew terdapat ada satu kolektor besar di wilayah Desa Keposang.
Siapa dia, Tayel. Tayel warga Keposang diduga merupakan pendana dibalik penambangan timah di hutan mangrove Pemurai, Desa Kumbung, Kecamatan Lepar.
Untuk mendapatkan konfirmasi yang akurat, Tinta Babel kembali mengkonfirmasi kepada Tayel namun sama seperti Jutew, Tayel juga tak menjawab konfirmasi wartawan.
Diberitakan sebeelumnya, Kepada Wartawan, Bambang (45) warga Simpang tiga mengaku bekerja dilokasi ini dan diurus Hen, Selain Hen masih dikatakan Bambang ada juga Daeng (36) warga Kampung Opas Pangkalpinang.
“Hen yang urus kami, pak kalau mau jelas silahkan kalian ke pondok itu, disana ada Daeng. Untuk masalalah keamanan sudah dikoordinasikan,”kata Bambang.
Sementara Daeng, yang dikonfirmasi terkait sttusnya yang mengurus dilokasi tersebut. Ia membenarkan hanya saja dirinya cuma sebatas dilokasi dan yang lainya merupakan tanggung jawab Hen.
“Benar kami lah yang urus cuma saya di lapangan, kalau bos kami orang sinilah Hen namanya. Tiap hari datang Hen nanti sore ini Hen datang kesini,”ungkapnya.
Saat ditanyakan apakah lokasi ini tidak di razia oleh aparat Kepolisian, menurut Daeng selama mereka bekerja dipulau tersebut belum ada razia.
“Kalau selama ini belum ada razia, dipulau ini harus bisa bisa kita lah intinya saling ngerti saja,”ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bangka Selatan AKBP Trihanto Nugroho S.ik, saat di konfirmasi jejaring Tinta Babel, Selasa (30/4/24) mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan.
“Terima Kasih informasinya akan segera di cek,”singkat Akpol 2002 itu.