KBRINA.COM, PANGKALPINANG — Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai reuni lintas angkatan SMA Sriwijaya Pangkalpinang, Sabtu (12/7/2025), di sebuah kafe ternama di jantung kota. Ratusan alumni dari angkatan 1981 hingga 1987 hadir, membawa serta cerita-cerita lama yang kembali hidup dalam tawa dan kenangan.
Acara itu bukan sekadar temu kangen. Di tengah nostalgia yang membuncah, terselip rasa bangga dan harapan besar. Salah satu dari mereka, Saparudin — atau yang kini dikenal sebagai Prof Udin, menjadi sorotan hangat. Sosok bersahaja itu kini tengah bersiap maju sebagai Calon Wali Kota dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025.
“Kami hadir untuk reuni, tapi lebih dari itu, kami memberi dukungan moral kepada sahabat kami, Prof Udin. Ini bukan hanya soal nostalgia, tapi tentang harapan bersama untuk masa depan kota ini,” ujar Maulana, alumni angkatan 1984.
Maulana mengenang Prof Udin sebagai pribadi yang konsisten sejak masa muda. Ia dikenal cerdas, rendah hati, dan inklusif — karakter yang menurutnya telah terlihat sejak memilih jurusan A1 (Fisika), yang dikenal sebagai salah satu jurusan dengan tantangan akademik tinggi di masa itu.
“Tidak banyak yang memilih jurusan itu. Tapi beliau menekuninya dengan serius. Sosoknya hangat, mudah bergaul, dan tak pernah membeda-bedakan latar belakang siapa pun. Itulah yang membuat kami bangga,” kenangnya.
Dukungan dari alumni lintas generasi ini pun mengalir satu suara. Mereka percaya, integritas dan kapasitas Prof Udin sebagai akademisi dan tokoh masyarakat menjadi modal kuat untuk membawa Pangkalpinang ke arah yang lebih baik.
“Ini bukan soal nostalgia semata, tapi juga tanggung jawab moral sebagai teman dan warga kota. Kami yakin, bersama Bu Cece Dessy, Prof Udin mampu membawa perubahan nyata,” lanjut Maulana.
Di tengah semangat persaudaraan, para alumni pun menyuarakan harapan agar Pilkada kali ini menjadi momentum bagi kebangkitan Pangkalpinang — kota yang pernah mereka tinggali saat berseragam putih abu-abu.
“Mari kita jaga semangat ini. Pangkalpinang butuh pemimpin yang tak hanya cerdas, tapi juga peduli dan membumi. Itu semua kami lihat dalam diri Prof Udin,” tutup Maulana dengan mata berbinar. (Staysus)

