Penulis : Zamzami (Aktifis Pemuda Bangka Belitung )
Berpikir untuk membangun ekonomi berkelas dunia tetapi mengabaikan realitas ekonomi masyarakat daerah yang masih terpuruk adalah tantangan besar yang sering terjadi di banyak wilayah berkembang, termasuk Bangka Belitung. Jika hanya menjadi cerita belaka atau wacana, yang memuat ide-ide saja, maka rencana besar tersebut tidak akan memiliki dampak nyata. Lalu bagaimana sebaiknya hal ini ditangani:
1. Masalah Utama yang Harus Diakui
Ketimpangan Prioritas: Fokus pada ekonomi “berkelas dunia” sering kali berorientasi pada proyek besar yang menarik investor luar, tetapi melupakan kebutuhan mendesak masyarakat lokal seperti pekerjaan, pendidikan, dan akses ke layanan dasar. Kesenjangan Pembangunan: Infrastruktur untuk menunjang investasi global mungkin akan berkembang, tetapi jika tidak melibatkan masyarakat setempat, manfaatnya hanya dirasakan segelintir pihak. Kehilangan Kepercayaan Masyarakat: Jika wacana besar tidak diikuti dengan tindakan nyata, masyarakat akan merasa diabaikan, yang dapat memicu ketidakpuasan sosial dan ekonomi.
2. Mengapa Wacana Sering Gagal?
Minimnya Konsistensi Kebijakan: Banyak proyek ekonomi ambisius gagal karena kurangnya perencanaan matang, transparansi, atau kontinuitas pemerintahan. Fokus pada Simbolisme: Proyek-proyek besar sering kali lebih berfungsi sebagai showcase daripada benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Terlalu Bergantung pada Modal Asing: Ketergantungan pada investasi luar tanpa melibatkan pelaku lokal sering kali menciptakan ketergantungan ekonomi yang rapuh.
Bagaimana Sebaiknya?
Untuk mengubah wacana menjadi tindakan nyata dan memastikan ekonomi kelas dunia benar-benar berdampak pada masyarakat lokal, berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan:
1. Mulai dari Ekonomi Rakyat
Pemberdayaan UMKM: Fokuslah pada pengembangan usaha kecil dan menengah yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Sediakan akses modal, pelatihan, dan jaringan pasar. Ekonomi Kreatif dan Berbasis Kearifan Lokal: Dorong sektor ekonomi berbasis budaya, kerajinan, kuliner khas, dan ekowisata. Ini dapat memberikan dampak langsung pada masyarakat lokal.
2. Perbaiki Infrastruktur Dasar
Fasilitas Dasar: Pastikan kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, pendidikan, dan layanan kesehatan terpenuhi di seluruh wilayah. Transportasi Lokal: Bangun infrastruktur transportasi yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat ekonomi.
3. Libatkan Masyarakat dalam Setiap Proses
Partisipasi Lokal: Libatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan untuk proyek-proyek besar. Ini akan meningkatkan rasa kepemilikan mereka terhadap pembangunan. Tenaga Kerja Lokal: Pastikan lapangan kerja yang tercipta dari investasi besar memprioritaskan pekerja lokal, dengan pelatihan jika diperlukan.
4. Strategi Pembangunan Bertahap
Jangka Pendek (1–3 tahun): Tangani masalah-masalah mendasar seperti kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur kecil. Jangka Menengah (4–7 tahun): Bangun sektor ekonomi berbasis komunitas dan perluas daya tarik wisata. Jangka Panjang (8+ tahun): Kembangkan infrastruktur kelas dunia untuk menarik investasi global, tetapi tetap berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan lokal.
5. Transparansi dan Akuntabilitas
Pemantauan Proyek: Bentuk lembaga independen yang mengawasi implementasi proyek-proyek besar, memastikan anggaran digunakan dengan benar. Edukasi Publik: Sosialisasikan rencana pembangunan dengan jelas agar masyarakat memahami tujuan dan dampaknya.
6. Fokus pada Keberlanjutan
Lingkungan Hidup: Jadikan kelestarian lingkungan sebagai prioritas. Bangun ekonomi yang ramah lingkungan sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Penguatan SDM Lokal: Investasikan dalam pendidikan dan pelatihan agar masyarakat setempat dapat bersaing di pasar ekonomi global.
Maka konsep saya sebagai calon Gubernur Babel ialah, Membangun ekonomi berkelas dunia hanya bisa berhasil jika dimulai dari pemberdayaan masyarakat lokal.
Wacana besar harus diimbangi dengan tindakan nyata yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Mimpi besar tidak salah, tetapi harus disertai langkah kecil yang nyata dan berdampak. Dengan strategi yang berfokus pada masyarakat, ekonomi lokal dapat menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.