Pangkalpinang,Kbrina.com — Tiga sekawan Jungki, Eko, dan Tomas diduga kuat pelaku penggelapan mobil di Wilayah Pangkalpinang dan Kabupaten lainnya.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban bernama Adi membeberkan kejahatan terselubung yang dilakukan oleh Jungki Cs warga Tuatunu yang menetap di daerah Kampak Pangkalpinang.
Berawal dari korban Adi yang ingin melakukan take over satu unit mobil Cary pick up merk Suzuki tipe Tayo, melalui postingan di medsos Forum Jual Beli Bangka Belitung.
Hanya saja take over tersebut tanpa diketahui oleh pihak leasing selaku bentuk pembiayaan yang dilakukan melalui perolehan aset atau modal yang bisa digunakan oleh perusahaan maupun individu secara resmi alias di bawah tangan.
Tak lama kemudian melalui postingan tersebut, seseorang bernama Tomas warga Sungailiat menghubungi korban Adi selaku pemilik atas nama mobil pick up merk Suzuki tipe Cary Tayo.
Menurut keterangan Adi, Tomas menghubunginya karena ada kakaknya yang mau melanjutkan mobil cary tersebut, dan Tomas mengaku kalau kakaknya tinggal di Pangkalpinang.
“Tomas menghubungi saya bang, katanya kakaknya mau melanjutkan kredit mobil saya,” terang Adi beberapa hari yang lalu kepada awak media.
Singkat cerita, Adi ditemani istrinya berangkat menjemput Tomas di Sungailiat, kemudian mereka berangkat bersama menuju Pangkalpinang, namun di pertengahan jalan, Tomas meminta untuk menjemput temannya Jungki.
Sesampainya mereka di Pangkalpinang, korban Adi menjemput mobilnya (cary tayo pick up) di kediaman orang tuannya, setelah itu Adi dan istrinya justru diajak ke rumah Eko, padahal sebelumnya Tomas mengaku kalau kakaknya yang mau melanjutkan mobil tersebut.
Setelah tiba di rumah Eko, Tomas bilang kepada Adi, kalau mobil itu Eko yang melanjutkan, dan terjadilah hitam diatas putih atas nama Eko selaku penerus kredit mobil tersebut. Namun bukti transfer uang balik DP kepada Adi sebesar Rp 3 juta atas nama Jungki.
Selesai transaksi di rumah Eko, mobil tersebut dibawah lah oleh mereka bertiga.
“Sebelum dibawah mobil tu bang, mereka bertiga kerumah kami dulu di Tanjung Ratu Sungailiat, karena di bak mobil tu kan masih banyak barang dan alat jual ikan sebelum nya. Sudah dari nurunin barang-barang di bak mobil di rumah kami, mereka pergi bertiga lah yang bawah mobil tu,” jelas Adi.
Puncak peristiwa tersebut diketahui korban Adi, ternyata mobil tersebut tidak diansur pembayaran nya melalui leasing yang bersangkutan, karena pihak leasing terus menghubungi nya meminta angsuran mobil itu dibayar.
Setelah kejadian itu, Adi beserta istri nya berhari-hari mencari keberadaan mobilnya dibantu oleh pihak leasing, dirinya pun terus berusaha menghubungi Tomas, Jungki, dan Eko.
Namun jawaban mereka bertiga selalu bilang tidak tahu, dan saling tuding kalau mobil ada di Jungki kalau kata Eko, Jungki di tanya bilang mobil di Eko, dan seterusnya.
Kendati mobil tersebut tidak ada di tangannya, namun sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada pihak leasing, mobil tersebut dengan berat hati akhirnya dibayar juga angsurannya oleh Adi selaku pemilik dan atas namanya.
“Mereka bertiga tu kalau dihubungi selalu bilang tidak tau dimana mobil kami tu bang, padahal setelah transaksi tanggal 27 Juni 2024 di rumah Eko, mereka yang bawa mobil tu,” sebut Adi kesal.
Selain itu Adi mengatakan, kalau dalam kasus mobilnya itu diduga ada keterlibatan oknum anggota TNI berinisial Irz, karena pada waktu itu menurut keterangan saudara angkatnya yang berprofesi sebagai pengacara, Irz minta uang sebesar Rp 10 juta kalau mau mobil tersebut kembali.
“Waktu tu ku ketemu Irza di warkop, Tomas juga ikut bng, Irza minta tebusan 10jt di tunggu dak de muncul unit e bng, kata dak kene nominal e,” kata Adi.
“Awal e ku dak tau kalau Irza tu anggota, abang pengacara tu yang bilang bahwa Irza ni anggota Lanal AL, ku juga pas ketemu baru tau tu anggota AL bng,” tambahnya.
Mendapat keterangan Adi sebagai pemilik mobil, redaksi pun mencoba menghubungi Irz selaku oknum TNI yang disinyalir ikut terlibat kembali. Hanya saja Irz menampik keterlibatan nya, seakan tak bersalah dan tanpa dosa, Irz menjawab konfirmasi tidak paham dengan persoalan yang terjadi.
” Waduh maaf saya nggak paham tentang itu masalah ini, tolong jangan bawa-bawa saya,” jawab Irz.
Namun ketika disinggung mengenai uang tebusan sebesar Rp 10 juta, dan ada saksi yang mendengar saat oknum Irz membahas soal mobil pick up Adi, jika ada uang 10 juta, unit keluar. Irz bungkam dan tidak menjawab lagi konfirmasi awak media.
Sama halnya dengan Eko saat ditemui mengaku kalau mobil ada di Jungki, dirinya mengaku hanya atas nama take over sesuai permintaan Jungki dan Tomas.
“Dak tau ku bang, pokok e mobil tu di Jungki lah, ku hanya atas nama bae, ku cuma di kasih uang Rp 800 ribu,” kata Eko.
Setali tiga uang dengan Eko, Jungki pun tidak mengaku kalau mobil tidak ada pada dirinya, dan mereka berdua saling tuding. Sementara Tomas menjawab tidak tau saat dikonfirmasi redaksi.
“Gak tau pak,” jawab Tomas Singkat, Senin (26/08/2024) malam.
Namun bukti rekaman percakapan Eko dan Jungki, Jungki mengaku kalau mobil carry tayo itu masih ada saat di tanya Eko melalui via telepon.
“Ade lah mobil carry tu, dak ilang dak, k Bae yang bilang mobil tu ilang,” bunyi suara Jungki dalam rekaman dari ponsel Eko.
Selain Adi, ada korban lain yang berjatuhan akibat perbuatan Jungki yang tidak bertanggung jawab dan tidak manusiawi, kali ini yang menjadi korbannya warga Gandaria bernama Hendri.
Hendri mengaku merasa ditipu oleh Jungki, uang sebesar Rp 5 juta di transfer ke rekening Jungki untuk menebus mobilnya, namun ditunggu berhari-hari mobilnya tak kunjung kembali, uang 5 juta lenyap, kabar yang ia terima dari Jungki, mobilnya sudah di jual putus oleh rekan Jungki bernama Anggi.
“Waktu itu saya gadai mobil saya ke Jumgki Rp 10 juta, ketika mau saya tebus, dia bilang transfer 5 juta dulu, sisa nya nanti, setelah saya Tf belum ada juga mobilnya dibalikin ke saya, kata dia mobil saya sudah dijual putus oleh temannya Anggi, saya bilang saya mau duit saya kembali dulu yang 5 juta itu, karena ini sudah penipuan namanya. Saya tunggu dua hari ini tidak ada juga dia balikin duit saya,” kesalnya saat ditemui di rumah Jungki.
Peristiwa ini tentu saja menjadi perhatian publik, karena berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, korban Jungki Cs bukan sedikit orang.
Hari gini masih ada juga manusia berhati dadjal dan berprilaku seperti iblis, mencari penghasilan dengan cara kotor dan menipu orang lain, padahal sebagai seorang muslim dia tau, bahwa azab yang kuasa itu nyata. Dan suatu saat cepat atau lambat ALLAH akan menurunkan kuasanya.
(Buletinexpres.com/Kbrina.com)