Ketika Hukum Berbicara dengan Cinta, ASTA CITA Presiden RI Menyentuh Jiwa-jiwa di Banyuasin

Banyuasin, Sumatera Selatan – Di tengah hamparan tanah subur Banyuasin, di mana kehidupan berjalan pelan namun pasti, seorang sosok bernama Raymund Hasdianto Sihotang, SH. MH, menyalakan obor harapan.

Dalam perannya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin, ia menjadikan hukum bukan sekadar palu yang mengetuk keras di ruang sidang, tetapi sebuah wujud cinta kasih yang hidup dalam nafas masyarakat.

Rabu, 22 Januari 2025, menjadi saksi langkah-langkah Raymund yang penuh makna. Bersama para pengurus Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejari Banyuasin, para jaksa, dan staf, ia menjelajahi simpul-simpul kehidupan masyarakat yang kurang berdaya. Di Kelurahan Seterio, Kecamatan Banyuasin III, ia menyapa anak-anak penyandang disabilitas dengan senyuman yang hangat, membawa serta bantuan sebagai bukti kasih yang nyata.

“Anak-anak ini adalah titipan Sang Pencipta, dan kita wajib memastikan hak-hak dasar mereka terpenuhi,” tutur Raymund dengan nada penuh keteguhan.

Kunjungan itu bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari pengabdian yang mengakar pada ASTA CITA Presiden RI, Prabowo Subianto. Poin keempat ASTA CITA, yang menekankan penguatan sumber daya manusia dan perlindungan kelompok rentan, dihidupi dan diwujudkan dengan sepenuh hati.

Raymund Hasdianto bukan hanya menjalankan tugas, tetapi juga menyulam harmoni. Dalam setiap langkahnya, ia menanamkan nilai cinta kasih yang melampaui sekat-sekat sosial.

“Hukum yang sejati bukan hanya soal keadilan di atas kertas, melainkan tentang keberanian untuk mengasihi, membantu, dan memaafkan,” ungkapnya.

Di bawah langit Banyuasin, Raymund tidak hanya menjadi simbol keadilan, tetapi juga mercusuar bagi mereka yang mencari penghiburan dan harapan. Dari anak-anak disabilitas hingga masyarakat rentan lainnya, ia membuktikan bahwa hukum dapat menjadi pelindung yang lembut namun kuat.

Melalui kerja nyata ini, Raymund Hasdianto menorehkan kisah bahwa cinta kasih tidak pernah kehilangan tempat di bumi, bahkan dalam penegakan hukum. Banyuasin telah menjadi panggung di mana hukum berjalan berdampingan dengan kemanusiaan, menghidupkan visi besar seorang pemimpin bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *