Sahabat pembaca, apabila anda menonton live rekapitulasi Suara Berjenjang Tingkat KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tentu kita menyaksikan bahwa Paslon Beramal enggan menandatangani hasil rekapitulasi berjenjang tingkat provinsi ini, dimana hasil rekapitulasi Final KPU ini memenangkan Pasangan Berdaya 02 Hidayat Arsani – Hellyana pada Pilkada Gubernur/wakil gubernur bangka belitung 2024.
Beberapa Nota Keberatan pun dilayangkan oleh tim saksi pasangan 01 beramal Erzaldi-Yuri, termasuk salah satunya adalah soal rendahnya Partisipasi Publik pada pilkada kali ini sebesar yang mencecah angka 59.96%, Mari kita ulas.
SECARA NASIONAL PARTISIPASI TURUN
Pertama, Rendahnya partisipasi pubilik ini adalah fenomena nasional yang saya perhatikan sebagai tren, Berdasarkan catatan Komisi II DPR RI, tingkat partisipasi pemilih di pilkada 2024 sebesar 68 persen. Angka tersebut turun bila dibandingkan pilkada 2020 yang tercatat sebesar 73,4 persen.
Tren penurunan partisipasi pemilih di pilkada terjadi sejak pilkada 2017 lalu yang tercatat sebesar 74,2 persen. Kemudian pada pilkada 2018, partisipasi pemilih tercatat sebesar 73,24 persen.
Jadi Penurunan ini bukan hanya ada di bangka belitung, namun hampir semua daerah di indonesia mengalami fenomena politik ini.
MUSIM HUJAN DI HARI PENCOBLOSAN
Kedua , Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, cuaca di sejumlah wilayah Babel berpotensi hujan ringan hingga petir, terutama menjelang siang hingga sore hari.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkal pinang, Kurniaji menyebutkan pagi hari diperkirakan berawan tebal di sebagian besar wilayah, sementara intensitas hujan meningkat menjelang siang.
“Hampir seluruh wilayah Bangka Belitung diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari. Malam hari sebagian besar wilayah akan berawan dengan potensi hujan ringan,” jelas Kurniaji kepada Bangkapos.com, Selasa (26/11/2024).
Kenyataanya malah beberapa kabupaten seperti Bangka Barat mengalami hujan lebat dan angin kencang sedari pagi hari sampai bahkan terjadi banjir di beberapa tempat, sudah kehendak tuhan pastinya.
Unsur seperti ini tentu ikut menjadi pendukung parameter mengurangi partisipasi publik, tak sedikit yang mengurungkan niat untuk berangkat ke TPS ditengah kondisi yang kurang memungkinkan, hukum alam tak dapat kita atur, sudah jadi ketetapan tuhan bawha hari pencoblosan di guyur hujan lebat dan angin cukup kencang.
SAKSI SUDAH MENANDATANGANI C1 TPS
Ketiga yang perlu jadi perhatian adalah, saat terjadi prosesi pencoblosan di TPS faktanya adalah semua saksi TPS baik itu saksi paslon, partai, dan lembaga pemantau pemilu sudah menandatangani hasil rekapitulasi TPS bersama-sama, baik saksi pasangan 01-02 dan saksi dari kabupaten/kota menyetujui hasil kunci ini, namun aneh bagi saya apabila kenyataannya tidak menguntungkan bagi paslon 01 Beramal Lalu pada jenjang selanjutnya tidak mau menandatangani hasil rekapitulasi lanjutan yang angkanya sama dengan hasil di TPS, padahal secara angka dan selisih tidak ada catatan khusus di tingkat itu, mayoritas menyatakan lanjut untuk naik berjenjang sampai ke provinsi. Bagi saya ini tidak bisa menjadi dasar hukum gugatan sebab Formulir C1 hasil sudah Keluar dan sah di sepakati.
Tentu bagi saya tidak baik siapapun apalagi masyarakat atau KPU atas rendahnya partisipasi publik kali ini, hak untuk memilih atau tidak memilih adalah hak individu dan tak boleh dipaksa oleh pihak manapun. Ada pendapat lucu dari saya kita analogikan saja misal pilkada ini adalah sebuah pertandingan bola kaki,
” dua tim bertanding bola kaki di sebuah lapangan bola, hasilnya disaksikan dan di sepakati salah satu tim menjadi pemenangnya dengan skor 0-1, namun setelah pertandingan tuntas barulah terjadi protes dari tim yang kalah kepada wasit bahwa kekalahannya disebabkan oleh sepinya penonton.”- areng permana
Akhir kata, saya fikir bahwa akumulasi penyebab rendahnya partisipasi publik ini sebagai evaluasi bersama baik KPU , Bawaslu , Partai dan paslon-paslon terkait. Tapi bagi saya tak elok kita mempermasalahkan masyarakat yang tidak mau hadir ke TPS pada hari itu, Hujan dan angin kencang semua sudah ketetapan tuhan yang maha esa.
Saya menghimbau agar kita tetap menjaga kondusifitas menanggapi prosess yang terus berlanjut setelah KPU menetapkan pasangan Berdaya 02 dan pemenang lainnya di pilkada kabupaten hasil rekapitulasi KPU.
Salam hangat saya,
Areng Permana, S.H
Ketua Tin Koalisi Media dan Penggalanagan Opini Strategis BERDAYA