Stunting Permasalahan Bersama Yang Harus Diselesaikan Dengan Berkolaborasi Antara Pemerintah Dan Masyarakat

Antusias Masyarakat menghadiri kampanye Paslon No.2, Hidayat Arsani - Helyana, di Bencah, Bangka Selatan, Kamis (31/10/2024).

Pasangan BERDAYA (Bersama Hidayat-Helyana), No.02 Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung menyampaikan salah satu program prioritas nya salah satunya menurunkan stunting hingga “zero” persen untuk menuju Bangka Belitung Maju.

Helyana yang merupakan Calon Wakil Gubernur Babel berpasangan dengan Hidayat Arsani mengungkapkan stunting merupakan permasalahan bersama yang harus diselesaikan dengan berkolaborasi antara pemerintah dan masyarakat baik antarinstansi, komunitas, pihak swasta maupun keluarga.

“Mengurus stunting bukan hanya pemerintah, kekuatan mulai dari keluarga kita sinergikan, termasuk swasta. Memang suatu keharusan karena penanganan stunting di Babel harus kita tingkatkan dengan lebih baik,” kata Helyana, usai kampanye bersama masyarakat di Bencah, Bangka Selatan, Kamis (31/10/2024).

Ia menjelaskan, percepatan penurunan angka stunting adalah program prioritas dipemerintahan yang akan ia pimpin bersama Hidayat Arsani, bila terpilih nanti, dengan target hingga zero persen

Kasus stunting merupakan permasalahan serius di Provinsi Babel karena terkait terhadap kesehatan generasi penerus. Sehingga, seluruh pihak harus bekerja sama dalam menangani stunting dan mencegah munculnya kasus baru.

“Untuk menggapai cita-cita menuju Indonesia Emas, tentu dimulai dari bagaimana upaya meningkatkan kualitas agar semua anak-anak yang lahir dipastikan tidak mengalami stunting,” ujar Helyana

Penangan stunting harus dari hulu hingga hilir yang ditopang dengan berbagai program dan perencanaan kegiatan percepatan penurunan stunting, dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Keluarga menjadi basis dasar dari segala aktivitasnya. Maka hal tersebut harus didorong agar dapat mewujudkan keluarga yang mandiri, baik secara ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya,” katanya.

Helyana menambahkan selain intervensi gizi, yang perlu dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting adalah penguatan kapasitas dan perilaku. Dia menerangkan, yang menjadi subjek dalam penguatan perilaku untuk penanganan stunting adalah remaja putri, remaja pria, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu melahirkan.

“Bicara stunting bukan hanya pandangan kita pada balita saja, tetapi yang menjadi perhatian kita juga remaja putri dan putra, calon pengantin. Ibu hamil dan ibu melahirkan. Kita harus menggaet dan memberdayakan, fokus program kerja penangulangan pada kelompok-kelompok yang ada ini,” ujarnya

Pada tahun 2023 angka stunting di Indonesia menyentuh angka 21,5%, sementara ditahun yang sama, berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia data stunting di Bangka Belitung mencapai 20,6%.

Beradasarkan data inilah, Helyana menekankan, keluarga sebagai institusi terkecil di masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar menuju Indonesia bebas stunting menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kita perlu gotong royong sepakat semuanya bersatu padu. Sekarang aksi nyata, bukan hanya teoritis saja, sehingga mencapai tingkat keluarga yang kita butuhkan untuk mencegah stunting,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *