OJK Babel Bersama Bank Sumsel Babel Syariah Dorong Literasi Keuangan Syariah Melalui Program Gerak Syariah

Kbrina.com, Pangkalpinang – Dalam momentum bulan Ramadan 1446 H kali ini, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bangka Belitung bekerjasma dengan Bank Sumsel Babel Syariah terus gencar mendorong akselerasi literasi dan inklusi keuangan syariah. Edukasi ini diselenggarakan dalam kegiatan Gebyar Ramadan Transaksi Keuangan (Gerak) Syariah, di SMKN 1 Kota Pangkalpinang, Jum’at (14/3/2025).

Kepala OJK Babel, Farid Falatehan menuturkan bahwa untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan produk keuangan syariah, khususnya di kalangan pelajar, OJK Babel bersama para pemangku kepentingan hadir untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah.

Sinergi dan kolaborasi dilakukan antara OJK Bangka Belitung dan Bank Sumsel Babel Syariah Area Pangkalpinang, yang dikemas dalam Edukasi Keuangan dengan tema “Gen Z Smart Digital Financial Anti Cyber Crime?.” Gerak Syariah dilakukan untuk 286 pelajar kelas 10 SMKN 1 , bertempat di SMKN 1 Kota Pangkalpinang.

“Melalui rangkaian Gerak Syariah ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran pelajar dalam menggunakan produk keuangan syariah serta menghindarkan mereka dari tindakan kejahatan keuangan,” jelasnya.

Urgensi literasi dan inklusi keuangan syariah dilatarbelakangi oleh hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, yang menunjukkan indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11%, sementara indeks inklusi keuangan hanya sebesar 12,88%.

Artinya, masyarakat yang memahami produk dan layanan keuangan syariah lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki dan/atau menggunakan produk dan layanan keuangan syariah.

“Sebagai generasi penerus bangsa, penting bagi pelajar untuk memahami pengelolaan keuangan dengan prinsip syariah yang mengacu pada hukum Islam, sunnah, dan hadis. Prinsip syariah mengutamakan tolong-menolong, keadilan, dan transparansi dalam transaksi,” paparnya.

Sementara itu Kepala Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Pangkalpinang, Abang Setiady Wijaya mengatakan bahwa kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan akses tanpa batas terhadap arus informasi. Kemudahan dalam menerima informasi disertai dengan kurangnya literasi keuangan dapat membuat masyarakat terjebak dalam kejahatan keuangan.

Apalagi menurutnya semakin majunya teknologi Ai juga berdampak semakin meningkatkannya kejahatan digital keuangan.

Oleh karena itu, generasi muda harus memahami skema keuangan syariah, prinsip-prinsip syariah, dan risiko yang ada pada produk dan layanan keuangan syariah.

“Ketidakpahaman atas manfaat dan risiko keuangan syariah dapat menjadi celah untuk tindakan penipuan atau kejahatan keuangan, terutama di era teknologi Ai yang semakin pesat kemajuannya” terangnya. (res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *